Pasang Parabola Bali
![]() |
Gambar 1. Antena Parabola menggunakan Solid Dish. |
Bagaimana dengan penduduk lainnya yang tidak bertempat tinggal di kota-kota besar? Mereka harus menggunakan Antenna Parabola (Satellite Receiver) untuk dapat menikmati siaran televisi swasta nasional dan juga siaran televisi milik pemerintah yang dipancarkan lewat bantuan satelit (contohnya Palapa D dan Telkom 1 dan lain sebagainya).
Jika kita menggunakan Antenna Parabola maka tidak hanya siaran televisi swasta nasional yang dapat kita nikmati. Siaran televisi dari negara lain juga akan dapat kita nikmati khususnya yang diklasifikasikan sebagai FTA (Free to Air). Dan jika anda memiliki kode akses (CA) misalnya Bisskey, (BISS = Basic Interoperable Scrambling System) maka anda akan dapat juga menikmati siaran televisi berbayar. Namun perlu diingat, pengacakan siaran pada televisi berbayar tidak hanya menggunakan BISS, tetapi ada juga yang menggunakan VideoGuard, Irdeto, Viaccess, Conax, PowerVU dan lain sebagainya. Bahkan Kost Ekslusif makassar dan juga apartemen verde two juga menggunakan antena parabola meskipun berada di kota besar.
Anda dapat memperolehnya dengan melakukan searching (pencarian) di Internet dengan menggunakan Search Engine seperti google.co.id atau bing.com atau lycos.com dan lain sebagainya. Sebagai gambaran banyak sekali forum-forum maupun Facebook di Internet yang menyediakan Bisskey. Akan tetapi perlu diingat, Bisskey dapat berubah sewaktu-waktu, walaupun ada juga tv channel yang tidak terlalu sering mengganti kode aksesnya. Misalnya TV3 Malaysia (Satelit Measat 3), Edge Sport (Satelit Asiasat 5).
Bisskey berupa rangkaian sejumlah karakter (angka dan huruf) sebanyak 16 karakter. Prosedur peng-inputan bisskey ke dalam receiver sangat tergantung pada receiver yang digunakan. Anda juga dapat memperoleh informasi yang lengkap di Internet mengenai hal tersebut. Perlu juga diketahui, tidak semua receiver support dalam penggunaan bisskey. Receiver-receiver DVB-S (MPEG2) misalnya receiver Goldsat Badminton secara umum tidak mendukung penggunaan bisskey. Sementara receiver-receiver yang telah menerapkan teknologi yang lebih maju seperti halnya receiver MPEG4 (misalnya Matrik Prolink HD+Ethernet New, SkyBox, OpenBox dan lain sebagainya) secara umum sudah support bisskey.
Apa yang dibutuhkan untuk dapat menikmati siaran lewat Antenna Parabola?
Yang anda butuhkan (minimal) adalah:
- Dish (mesh ataupun solid)
- LNBF (C-Band atau Ku-Band atau kedua-duanya).
- LNBF S-Band, tetapi ini biasanya digunakan oleh Pay TV (TV berbayar seperti Indovision)
- 22K Switch, DiSEqC, Splitter maupun Multiswitch jika anda menggunakan banyak LNBF dalam satu atau beberapa dish.
- Tiang penyangga (tempat dish diletakkan)
- Receiver (DVB-S atau DVB S2). Sebaiknya gunakan receiver DVB S2 (MPEG 4) agar tv channel yang didapatkan lebih banyak.
- Kabel (umumnya kabel coaxial RG6 atau sejenisnya)
- Konektor
Jika anda menginginkan dish dapat bergerak secara otomatis agar dapat menangkap siaran tv dari beberapa satelit, maka anda harus membutuhkan perangkat:
- Actuator (motor penggerak dish)
- Positioner
Perangkat serta Kelengkapan Antenna Parabola.
![]() |
Gambar 2. Perangkat Antena Parabola. |
![]() |
Gambar 3. Actuator dan Positioner. |
Bagaimana cara pasang Parabola Bali?
Lakukanlah langkah-langkah berikut:
- Pasang tiang utama Antenna Parabola. Biasanya dipasang pada suatu ketinggian, misalnya diatas atap. Akan tetapi jika memungkinkan diletakkan diatas tanah, pemasangan akan jauh lebih mudah). Pastikan tiang utama tegak lurus (gunakan Waterpass untuk memastikan tiang utama tegak lurus).
- Pasang dudukan dish pada tiang utama.
- Lakukan perakitan dish.
- Pasang tiang penyangga LNBF.
- Pasang bracket LNBF.
- Pasang LNBF. ( Untuk C-Band, tanda 0 derajat yg terdapat pada bagian atas LNBF menghadap tepat kearah Timur atau Barat, sementara jika menggunakan LNBF Ku-Band, connector LNBF mengarah ke Utara atau Selatan, biasanya mengarah ke Utara). Namun demikian mengenai hal yang disebutkan diatas sangat tergantung posisi antena parabola terhadap posisi satelit yang akan dilock. Untuk kedalaman LNBF tempatkan pada posisi 36-40. Penempatan untuk penerimaan signal yang optimum nantinya bisa diset ulang setelah sebelumnya signal dari satelit dapat dilock.
- Letakkan dish pada dudukan dish di tiang utama lalu pasang baut-baut pengencang.
- Pasang penggerak dish (penggerak manual menggunakan batang besi berulir atau menggunakan Motor Actuator).
- Pasang kabel coaxial pada terminal LNBF dan Receiver.
Bagaimana cara melakukan tracking Satelit?
Lakukanlah langkah-langkah berikut:
- Arahkan dish menghadap tepat ke arah Timur (sebaiknya gunakan kompas dalam hal ini).
- Dengan menggunakan penggerak dish, arahkan dish menghadap ke langit. Tracking awal dilakukan misalnya terhadap Satelit Palapa D.
- Pada receiver pilih satelit Palapa D (umumnya pada receiver sudah terdapat setting awal yang disediakan oleh pabrik).
- Pilih salah satu TP (Frekuensi dan Simbol Nilai) yang tersedia.
- Selanjutnya gerakkan dish kearah Timur atau Barat sampai indikator Signal Quality menghasilkan signal maksimum.
- Jika signal maksimum sudah diperoleh lakukan pencarian tv channel dengan memilih opsi Single Scan (pencarian tunggal). Atau anda dapat juga langsung menggunakan Auto Scanning/Blind Scan, tergantung merek receiver yang anda gunakan. Tunggu beberapa saat sampai proses pencarian selesai. Jika proses pencarian selesai seharusnya pada layar TV muncul daftar tv channnel yang beroperasi dengan menggunakan satelit yang baru saja anda tracking. Namun demikian adakalanya tv channel pada beberapa transponder (mencakup Frequency, Simbol Rate dan Polarity) tidak langsung dapat diperoleh saat auto scan. Untuk itu anda harus menginputkan transponder-transponder tersebut secara manual (dilakukan lewat remote receiver) dan selanjutnya jika signal diperoleh lakukan scan pada transponder tersebut.
- Untuk selanjutnya anda dapat melakukan tracking pada satelit-satelit lainnya dengan cara tersebut diatas.
- Tiang utama tidak tegak lurus.
- Dish pada awalnya tidak tepat dihadapkan kearah Timur.
- Penyetelan sudut dish terdapat arah Utara-Selatan tidak tepat (jika ini terjadi dapat saja satu satelit dapat ditracking akan tetapi akan gagal untuk satelit lainnya).
- Penempatan LNBF kurang tepat.
- Gerakkan dish sedemikian rupa agar tanda 0 derajat pada LNBF C-Band (jika menggunakan LNBF C-Band) tepat mengarah ke Timur atau Barat (segaris dengan Equator, karena pada umumnya satelit ditempatkan pada garis Equator). Jika menggunakan LNBF Ku-Band secara umum LNBF Ku-Band ditempatkan dengan patokan konektor LNBF mengarah ke Utara atau Selatan. Tetapi untuk beberapa satelit justru bukan ke arah Utara atau Selatan.
- Gerakkan dish kearah Utara atau Selatan (jangan menyimpang terlalu jauh).
- Gerakkan dish kearah Timur atau Barat.
- Semua dilakukan dengan perlahan, terutama untuk mendapatkan signal dari satelit yang pancaran signalnya relatif kecil.
- Kedalaman pemasangan LNBF pada bracket juga akan mempengaruhi perolehan signal. Sangat tergantung dari karakteristik dish yang digunakan. Jarak LNBF dengan dasar dish (Focal Length).
Anda dapat melihatnya di Internet pada website lyngsat.com atau yang lainnya.

Layout Pemasangan Antenna Parabola.
- Pemasangan Standar (menggunakan 1 buah LNBF)
![]() |
Gambar 4. Layout Pemasangan Standar. |
- Pemasangan dengan 2 LNBF C-Band
![]() |
Gambar 5. Layout Pemasangan dengan 2 LNBF C-Band. |
- sangan dengan 2 LNBF (C-Band dan Ku-Band)
![]() |
Gambar 6. Layout Pemasangan dengan 2 LNBF (C-Band dan Ku-Band). |
Tanda 0 derajat pada LNBF C-Band.
![]() |
Gambar 7. Tanda 0 derajat pada LNBF C-Band. |
Instalasi 2 LNBF C-Band pada sebuah Dish.
![]() |
Gambar 8. Pemasangan 2 buah LNBF C-Band. |
Daftar Istilah dan Singkatan.
- Rx : Receiver
- LNBF : Low Noise Block Feedhorn
- DiSEqC : Digital Satellite Equipment Control
- RCA : Radio Corporation of America
- HDMI : High Definition Multimedia Interface
- Biss : Basic Interoperable Scrambling System
- FTA : Free to Air
- DVB-S : Digital Video Broadcasting Satellite
- MPEG : Moving Picture Expert Group